Sabtu, 07 Desember 2013

Lemak-Bagian 1

Saatnya untuk posting lagi. Kali ini membahas tentang lemak. Bicara tentang lemak, apa yang ada di dalam pikiranmu? Gemuk, dihindari, membuat badan besar, diet, membuat makanan gurih. Banyak dan macam-macam pikiran kan?! Tetapi kita tidak akan membicarakan tentang seberapa banyak orang makan makanan yang mengandung lemak. Kita sendiri akan bicara tentang lemak.

Lemak sering disebut lipida. Lemak itu senyawa organik yang ada di alam, secara struktur merupakan ester dari alkohol polivalen dengan asam lemak. Nah, alkohol polivalen itu adalah alkohol yang memiliki gugus hidroksi yang lebih dari satu. Lemak tidak larut dalam air, tetapi lemak larut dalam pelarut-pelarut organik. Sedikit contoh dengan pelarut organik, yaitu karbon tetraklorida, aseton, kloroform, etanol, dan lain sebagainya.

Menurutmu mengapa ya, lemak itu tidak larut dalam air? Kurang lebihnya penjelasannya seperti ini, coba perhatikan struktur ini.

Perlu diingat bahwa di air memiliki ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen adalah ikatan yang lemah, sama seperti ikatan Van der Waals. Suatu saat aku akan menulis tentang ikatan kimia. Kembali ke ikatan hidrogen, ikatan hidrogen adalah ikatan lemah antar atom dalam molekul yang memiliki perbedaan keelektronegatifitasan yang besar. Sehingga terjadilah tarik-menarik antara dua molekul itu. Baik itu sedikit tentang ikatan hidrogen. sekarang kembali ke struktur di atas. Memang disitu terdapat oksigen yang memiliki tingkat keelektronegatifitas yang tinggi. Tetapi tetap saja tidak dapat larut dalam air. Hal ini disebabkan rantai karbon yang panjang dan meruah. Rantai yang mana, sih? Yang itu lho. yang sebelah gugus karbonil. Itulah yang membuatnya sukar larut dalam air.

Dalam tubuh, lemak berfungsi sebagai penyusun struktur sel, cadangan makanan, vitamin dan sebagai hormon. Lemak dan minyak itu berbeda, secara mudahnya minyak pada suhu kamar berwujud cair sedangkan lemak berwujud padat. Kok, begitu ya? Iya, lemak mengandung asam lemak yang jenuh dan minyak tidak mengadung asam lemak jenuh. Kejenuhan minyak dilihat dari banyak sedikitnya ikatan rangkap yang ada pada asam lemak itu. Jika memiliki ikatan rangkap berarti asam lemak itu tidak jenuh. Dari sumbernya, asam lemak jenuh umumnya bersumber pada lemak hewan sedangkan lemak tak jenuh bersumber pada tumbuhan.

Silakan baca lebih lanjut Lemak bagian 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar