Sabtu, 11 Januari 2014

Prinsip Dasar Kimia Polimer - Bagian 1

Selamat Tahun Baru 2014 ya untuk semua pembaca sekalian. Sebetulnya posting tentang lemak itu direncanakan terbit sebelum tahun 2014. Namun ternyata tidak bisa terbit pada akhir tahun itu. Yah.., hal itu dikarenakan kesibukanku di akhir tahun. Ya.., yang natalan, yang nge-trip, yang Sidang Awal Tahun, yang belajar untuk Ujian, dan lain sebagainya. Sedikit cerita saja, saya memang senang belajar. Sebab saya pikir, belajar itu tiada henti. Bahkan sampai tua-pun masih harus belajar. Itu sudah terbukti dengan ayahku. Lho?! malah ngomongin belajar. :D

Baiklah, cukup untuk kata pengantarnya. :D Sekarang masuk ke Prinsip Dasar Kimia Polimer. Latar belakangnya, yah..., sekedar selingan. Aku baru menyadari bahwa kimia itu tidak sesempit itu. Kimia itu sangat luas, bahkan mungkin luasnya seluas dunia. Iya, buktinya tidak hanya kimia yang ada di SMA saja. Ada yang disebut Polimer.

Nah, ketika kamu mendengar kata polimer, apa yang ada di dalam pikiranmu? Plastik, serat, karet, apa lagi ya?Ya, betul. Yang disebutkan itu adalah contoh-contoh dari polimer. Secara pemaknaan kata, polimer terdiri atas dua kata yaitu poly dan meros. Kedua kata ini merupakan kata dalam bahasa Yunani. Pertama poly berarti banyak, kedua meros yang berarti unit atau bagian. Maka, polimer bermakna banyak bagian atau senyawa yang terdiri atas bagian-bagian kecil.

Polimer juga merupakan bagian dari makromolekul. Karena polimer itu tersusun atas unit-unit monomer yang banyak (jumlahnya bisa puluhan ribu) maka membuat nomor masanya besar. Sedangkan pengertian makromolekul adalah senyawa yang memiliki masa molekul yang besar. Perlu diketahui, definisi besar dalam hal ini tidak hanya sampai ratusan, tetapi ribuan bahkan jutaan. Dalam kimia polimer, membicarakan sebuah senyawa yang nomor massanya ribuan dianggap sebagai senyawa yang kecil. Sebab ukuran besarnya berbeda.

Untuk memudahkan, maka Polimer dikelompokan berdasarkan asalnya, reaksi pembentukannya, jenis monomernya, sifatnya terhadap pemanasan, sifat fisik dan sifat kristalinitasnya. Oke berikut adalah pengelompokannya.

Polimer berdasarkan asalnya

Polimer yang berdasarkan asalnya dibagi menjadi 2. Polimer alami dan polimer buatan.

Polimer alami adalah polimer yang berasal dari alam, dari tumbuhan dan hewan. Berarti polimer ini dibuat oleh alam dan tersedia. Kita dapat mengisolasinya. Contohnya: protein, selulosa, pati, glikogen. ada yang bisa menyebutkan lagi contoh lain?

Polimer buatan adalah polimer yang sengaja dibuat dan biasanya tidak terdapat di alam. Polimer buatan disintesis dalam reaktor. Contohnya: plastik, nilon, dakron, Teflon.

Tetapi teman-teman, sekarang banyak polimer-polimer alam yang disintesis dalam reaktor. Lho? terus itu masuk polimer apa? Ya, masuknya polimer buatan, karena sengaja dibuat manusia demi kepentingannya. Hal ini dilakukan karena polimer alam tidak tahan atau dapat membusuk. Sehingga polimer itu dibuat dalam reaktor, dengan menambahkan sifat "plus plus"-nya. plus plus? Sifat yang sukar busuk, lebih lentur tapi kuat, atau sifat-sifat lain yang dibutuhkan.

Polimer berdasarkan reaksi pembentukannya

Sebetulnya yang lebih lengkap itu pengelompokan polimer berdasarkan reaksi polimerisasi-nya. Tetapi, itu tidak menjadi masalah sebab hanya pemilihan kata saja. Menurut reaksi pembentukannya dibagi menjadi 3 yaitu reaksi adisi, reaksi kondensasi, dan reaksi pembukaan cincin.

Reaksi polimerisasi adisi hanyalah reaksi adisi biasa. Polimerisasi model ini hanya terjadi pada senyawa yang memiliki ikatan rangkap. Nah..., ikatan rangkap itu nantinya menjadi ikatan tunggal. Reaksi polimerisasi adisi tidak menghasilkan produk samping. Contoh senyawa polimer yang pembuatannya secara adisi antara lain PVC, Polipropena, Polistirena, etc.

Kedua, reaksi polimerisasi kondensasi. Reaksi polimerisasi kondensasi adalah reaksi polimerisasi yang menghasilkan hasil samping yang nomor masanya kecil. Umumnya reaksi polimerisasi kondensasi menghasilkan air atau amoniak. Contoh senyawa polimer yang dihasilkan secara kondensasi: protein, nilon, tetoron.

Terakhir adalah reaksi polimerisasi pembukaan cincin. Reaksi ini dapat terjadi karena sebuah pemanasan dari senyawa murni. Senyawa ini bukan garam, tetapi lebih kepada senyawa murni dari suatu unsur.

Polimer berdasarkan jenis monomer penyusunnya

Ada 2 jenis polimer menurut pengelompokan ini, yakni homopolimer dan kopolimer. Homopolimer adalah senyawa polimer yang semua monomernya sama atau sejenis. Kopolimer adalah senyawa polimer yang monomernya berlainan jenis.

Bersambung ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar