Senin, 31 Maret 2014

Asam Lemak

Asam lemak, termasuk dalam senyawa asam karboksilat. Karena pada asam lemak mengandung senyawa karboksil.

Peranan asam lemak dalam tubuh manusia setidaknya ada tiga fungsi penting. Asam lemak digunakan tubuh sebagai nutrisi yang penting. Asam lemak digunakan sebagai cadangan energi bagi tubuh, dan juga sebagai komponen pembentuk membran sel. Asam lemak berfungsi juga sebagai bahan baku pembuatan prostaglandin. Fungsi lain asam lemak yang sangat menguntungkan dan hingga kini masih terus dikembangkan adalah asam lemak sebagai bahan bakar.

PERHATIAN!

Jika kamu menghendaki tulisan ini, kamu bisa mengunduhnya dengan klik halaman unduhan, (klik) pada artikel blog. Mohon untuk tidak melakukan copy-paste.

Namun asam lemak jarang ditemukan dalam bentuk murni asam lemak. Mereka selalu ditemukan sebagai trigliserida. Trigliserida inilah yang umumnya disebut sebagai lemak. Asam lemak itu didapat dari hasil hidrolisis dari trigliserida. Klasifikasi asam lemak ada bermacam-macam. Klasifikasi ini dapat dibedakan menurut panjang rantai karbon, kejenuhan, isomer cis-trans.

Menurut Nettleton (dalam bukunya Omega-3 Fatty Acid and Health), Klasifikasi menurut panjang rantai karbon dibedakan menjadi asam lemak rantai karbon pendek, asam lemak rantai karbon sedang dan asam lemak rantai karbon panjang. Asam lemak rantai karbon pendek adalah asam lemak dengan jumlah rantai karbon kurang dari delapan karbon. Asam lemak rantai karbon sedang adalah rantai karbon yang banyaknya atom karbonnya antara 8-12 atom karbon. Asam lemak rantai karbon panjang adalah asam lemak dengan atom karbon diatas 12 atom. Tetapi, klasifikasi ini tidak mutlak. Sebab menengok sumber-sumber yang lain Klasifikasi dengan panjang-pendek bersifat relatif.

Selain dari panjang rantai karbonnya, klasifikasinya juga ditinjau dari tingkat kejenuhannya. Kejenuhan ini dilihat dari seberapa banyak atom hidrogen yang dapat diikatnya. Umumnya di bangku-bangku kuliah, secara sederhana ditunjukan oleh keberadaan ikatan rangkap pada asam lemak itu. Sehingga dari sini hanya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.

Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang dapat mengikat hidrogen secara maksimal. Jadi, Jika kita menggunakan deret homolog, kita akan mendapatkan deret homolog alkana(Deret homolog alkana adalah CnH2n+2. Ini akan mengakibatkan (CnH2n+2)COOH}) setelah gugus asam karboksilatnya.

Berbeda dengan asam lemak tak jenuh. Asam lemak tak jenuh, tidak mengikat hidrogen secara maksimal. Setidaknya ada dua atom hidrogen yang tidak diikatnya dan membuat sebuah ikatan π dari dua elektron bebas yang tak berpasangan. Artinya, asam lemak tak jenuh membentuk ikatan rangkap minimal sebanyak satu buah.

Satu lagi klasifikasi khusus untuk asam lemak yang tak jenuh. Hanya terdiri atas dua, yaitu asam lemak \cis dan asam lemak trans. Asam lemak cis adalah asam lemak tak jenuh yang bentuk ikatannya "seruang" terhadap ikatan rangkapnya. Rata-rata asam lemak nabati dan seafood secara alamiah termasuk dalam asam lemak cis.

Sedangkan untuk asam lemak \emph{trans}, memiliki ikatan rangkap yang tidak seruang terhadap ikatan rangkapnya. Karena isomer yang \emph{trans} ini, menyebabkan molekul menjadi kaku. Asam lemak trans umumnya terdapat dalam bakteri, juga pada hewan ruminansia. Secara fisika, asam lemak trans lebih mirip seperti asam lemak jenuh. Dia memiliki wujud yang padat. Berikut adalah datanya.

Asam LemakTitik Lebur(0C)Wujud pada suhu kamar
Stearat, 18:069,6padat
Elaidat, 18:1 trans46,5padat
Oleat, 18:1 cis13,4cair

Asam Lemak memiliki 5 sistem tata nama, yaitu nama trivial, nama sistematis (atau sering disebut nama IUPAC), nama Δx, nama n-x, dan nama nomor lemak. Marilah kita membahasnya satu per satu.

Nama trivial termasuk nama non-sistematis. Nama trivial sering digunakan dalam literatur. Banyak asam lemak, umumnya memiliki nama trivial, selain nama sistematisnya. Nama trivial tidak menganut pola-pola tertentu, ringkas namun tidak ambigu.

Nama sistematis adalah nama yang diturunkan dari aturan standar IUPAC untuk tata-nama kimia organik yang dipublikasikan pada 1979, dengan sebuah publikasi khusus untuk lemak pada 1977. Nama sistematis sudah memiliki pola. Bagaimana cara menentukannya?

Pertama, kita perlu menentukan atom karbon yang pertama terlebih dahulu. Asam lemak memiliki gugus fungsi asam karboksilat, maka atom karbon yang pertama merupakan atom karbon yang terletak pada asam karboksilat. Demikianlah untuk penamaan sistematis.

Lain cerita, jika terdapat ikatan rangkap pada maka dapat ditambahkan \emph{cis-trans} atau notasi Z-E dan pada ikatan ke- berapa. Tata nama ini paling jelas dan deskriptif.

Pada tata nama Δx, setiap ikatan rangkap dinyatakan dengan Δx, dimana ikatan rangkapnya terletak pada ikatan ke-x C-C, dihitung dari gugus asam karboksilat. Tiap-tiap ikatan rangkap didahului dengan awalan cis- atau trans-, menandakan konformasi dari molekul menurut ikatan rangkapnya. Tata nama ini biasanya disandingkan dengan nama IUPAC. Sebagai contoh untuk asam linoleat, dengan tata nama ini ditulis sebagai "asam cis-Δ9, cis-Δ12 oktadekadienoat".

Tata nama n-x memperlihatkan nama untuk senyawa secara individu dan klasifikasinya menurut sifat biosistesisnya pada hewan. Sebuah ikatan rangkap terletak pada ikatan ke-x C-C, terhitung dari ujung metil menuju gugus karboksilat. Dari sinilah nama ω (omega) populer. Tata nama ini populer untuk buku yang membahas kimia nutrisi atau kimia bahan pangan.

Tetapi, sejauh ini belum pernah ditemukan asam lemak ω-4 atau ω-5. Di alam hanya ditemukan asam lemak ω-3, ω-6, dan ω-9.

Bilangan lemak didapat dari C:D, dengan C adalah banyaknya atom karbon dalam asam lemak dan D adalah banyaknya ikatan rangkap pada asam lemak. Asam lemak yang satu dengan yang lain, ada kemungkinan memiliki bilangan lemak yang sama. Sehingga menimbulkan ambigu. Untuk menghindari ambigu, bilangan lemak umumnya disandingkan dengan nama Δx maupun n-x.

Nah.., itulah yang dapat aku tulis tentang asam lemak. Sebetulnya ini masih dibahas secara khusus lagi yang lebih dalam. Tapi, bagiku cukuplah untuk yang ini. Sampai jumpa di post yang selanjutnya.

Referensi

Asam Lemak-dari Wikipedia
DeMan, John M. Principles of food chemistry. Springer, 1999.
Nettleton, Joyce A. Omega-3 fatty acids and health. Springer US, 1995.

2 komentar:

  1. Aku suka banget postingan ini, akan ku jadikan contoh untuk postingan yang lainnya.

    BalasHapus