Selasa, 29 September 2009

Sistem Periodik Mendeleyev

"Wahhhh...., Ganti lagi, ganti lagi. Apa sih maunya?"
Tanya seorang ilmuwan kepada Mendeleyev.
"Eits.....! Jangan salah sangka. Gue buat sistem baru ni dengan memandang ke depan." Jawab Mendeleyev nyantai.
"Dasar, loe tu emang mengganti tanpa dasar. Dasar orang tua."



"Tua-tua gini kan tetep bisa mikir, fit, sehat."


Loh-loh..., kok malah berantem? Tuan Mendeleyev, bisa kita mulai?
"Hei penulis, loe jangan panggil tuan. Panggil abang aja (biar awet muda kalee)."
Oke deh Bang, sekarang gimana?
"Let's go every body!!"

"Sebenernya sih simpel aja ya. Gara-gara kekurangan dari Oktafnya Newlands, gue nyusun lagi yang lebih baik menurut kenaikan masanya."

BRAKKK.....!!
Whaduh..., Newlands marah tuh.
"Punya gue lebih akurat tau!!!"
"Hei, punya loe itu, kalo dah besar massanya gak bisa ngulang 8 lagi!"
Heiii..., udah-udah, sesama ilmuwan tidak boleh bertengkar. Oke terusin bang!
"Oke, Gue tetep nyusun menurut massa atomnya. Gue juga beri toleransi untuk ilmuwan-ilmuwan muda yang menemukan unsur-unsur yang baru untuk di tambahkan. Jadi masih ada ruang kosong."
Ohhh... gitu ceritanya. ruang kosong itu untuk iklan bukan?
"Jelas bukan donk. Space itu untuk ngisi yang baru-baru. Nggak kayak penulis yang satu ini. Pikiranya cuman cari space untuk iklan blog ini. Udah ah, ngomongnya kok jadi agak melenceng. Tuh-tuh liat tuh mulai panas penulis."
:-( awas ya! gak gue gaji loe.
"Gimana loe bisa nggaji gue. Orang gue udah gak ada. Tapi tetep gue terusin. Dalam sistem yang gue buat, gue mendahulukan Telurium (Te) dulu baru Iodium (I/Y). Alasanya gimana, bisa dibaca di jurnal penelitaian gue."
Atu agi, klo mau tahu tentang gue, klik aja http://en.wikipedia.org/wiki/Dmitri_Mendeleev. Oke udahan dulu ya, gua mau mengajar di Univ. Hantujaya.

Jumat, 18 September 2009

Oktaf Newlands

Nah, mari saya teruskan. Pada postingan yang lalu, saya telah bahas tentang sistem kedua setelah Dobereiner. Unsur yang disusun adalah sebanyak 7 ruang kemudian yang ke-8 sama dengan yang pertama. Untuk jelasnya mari dimulai....

John A. R. Newlands mencoba menyusun ulang kembali sistem periodik. Landasannya adalah menyusun sesuai dengan masa atom sebagai penentuanya. Menurutnya, sifat-sifat tertentu dalam daftar akan berulang setiap unsur ke-8. Itulah yang menjadi ciri khas, setiap unsur ke delapan langsung turun sama dengan sifat unsur yang pertama.

Kekurangan sistem oktaf adalah penyusunan pada unsur-unsur yang mempunyai masa diatas 40, pengulangan sifat tidak terjadi lagi.

Walau begitu, sistem ini menjadi dasar dalam perkembangan sistem periodik yang berikutnya. Apakah itu? yaitu tentang golongan yang akan dibahas dalam pembahasan sistem periodik modern

Kamis, 17 September 2009

Triade Dobereiner

Pada masa sekarang, kita telah mengenal bentuk sistem periodik yang modern. Di dalamnya terdapat 118 unsur. 90 unsur yang telah disediakan alam, sedang sisanya, (tepatnya di sebelah kanan atom uranium) adalah atom radioaktif buatan. Sistem periodik digolongkan bedasarkan kenaikan masa atom dan kemiripan sifat.
Sebenarnya, sebelum adanya sistem periodik modern ada pula sistem periodik yang bisa dibilang "jadul", tetapi tetap memiliki pengaruh dalam perkembangan sistem periodik modern. Untuk yang pertama kalinya, saya bahas sistem triade buatan J. W. Dobereiner.

Johann Wolfgang Dobereiner mengusulkan pengelompokan unsur-unsur untuk yang pertama kalinya. Ilmuan kebangsaan Jerman ini menyusunnya berdasarkan keteraturan (kemiripan) sifat. Tidak hanya itu, Dalam sistemnya juga mempunyai aturan dalam satu kelompok HANYA boleh mempunyai 3 anggota unsur.
Nah..., karena dalam aturanya hanya boleh ada 3 anggota maka dikenal dengan "Triade" Dobereiner.

Triade Dobereiner

Selain ketentuan tadi, Beliau juga memberi aturan: yaitu masa unsur yang berada di tengah adalah hasil rata-rata dari kedua unsur yang lain.
Tetapi, sistem ini agaknya tidak bertahan lama. Ya, karena saking banyaknya kelompok dalam sistem itu, maka tambah puyeng untuk mengingat dan menghafalnya.

Senin, 14 September 2009

Isotope, Isobar, Isoton

Pada postingan yang lalu, saya telah menjelaskan tentang bagaimana mencari nilai-nilai pada partikel pada atom. Kemarin dibahas yaitu tentang perubahan banyaknya elektron, pada postingan kali ini akan dibahas mengenai perubahan masa atom, persamaan masa atom, dan banyaknya elektron dalam atom.
Bagaimana sudah siap? Yukkk.. Mari.

Mungkin dalam postingan kali ini akan sedikit memakan banyak waktu, karena akan banyak menggunakan gambar, selain elemen halaman pada blog ini.

Isotope dapat didevinisikan dengan 2 atom atau lebih yang sama tetapi mempunyai nomor masa yang berbeda. Contohnya:
Isotopes of hidrogen

Ingat!!!

Dalam hal ini proton tidak bertambah. Proton tidak mungkin diubah. HANYA Neutron yang mempengaruhi perubahan massa atom.


Isobar adalah atom-atom dari unsur yang berbeda tetapi mempunyai masa yang sama. Contohnya:

14C | 14N

Mungkin menurut etimologis kata, "isobar" memiliki makna yang menyatakan sama pada bagian bar. Bar disini maknanya "atas".


Isoton adalah atom-atom dari unsur yang berbeda, tetapi memiliki jumlah neutron yang sama.
Contohnya:
C-13 (baca: Karbon isotope 13) dengan N-14 adalah isoton. dengan hasil:
Atom C diurai dengan:
e : 6
p : 6
n : 7

Atom N diurai dengan:
e : 7
p : 7
n : 7

How to Find the Number of Sub Atomic Particles

Sebelum menginjak pada isotope, isobar, isoton, dan pembagian elektron-elektron pada lintasanya (menurut teori Bohr), saya akan memberikan suatu pengantar sebelum menbahas itu. Yah itung-itung supaya cepat nyambung aja. OK langsung saja simak....


Setiap unsur memiliki nomor atom yang berbeda-beda. Tetapi, perbedaannya bukan hanya nomor atom saja. Dalam hal ini satiap unsur juga memiliki perbedaan nomor masa (masa atom). Perbedaan nomor atom ini dipengaruhi oleh banyaknya proton dalam atom tersebut. Lho,??? Lalu yang menjadi alasan perbedaan nomor masa? Nomor massa dipengaruhi oleh dua hal. Banyaknya proton dan banyaknya neutron, tidak termasuk elektron. Mengapa tidak? Karena masa elektron yang sangat kecil (sehingga dianggap nol).
Biasanya, unsur-unsur dituliskan dalam :

Form Acuan

Keterangan:
  • Jika pada atom netral, maka banyaknya elektron dan banyaknya proton adalah SAMA

  • Banyaknya neutron adalah masa atom dikurangi nomor atom.

  • Banyaknya proton adalah tetap. Walaupun atom yang bersangkutan bermuatan positif. Jika atom bermuatan positif, itu berarti atom tersebut melepas elektronya.

  • Perubahan masa sangat mungkin terjadi, tetapi dengan jumlah proton yang tetap. Untuk bahasan ini akan dibahas pada Isotope.


Untuk lebih memahaminya lagi, simaklah contohnya:

  1. Sulfur Netral
    Maka diperoleh:
    e : 16
    p : 16
    n : 16

  2. Sulfur muatan 2+
    Maka diperoleh:
    e : 14
    p : 16
    n : 16

  3. Sulfur muatan 2-
    Maka diperoleh:
    e : 18
    p : 16
    n : 16

Minggu, 13 September 2009

Penemuan Proton dan Ramalan Rutherford

Penemuan proton adalah dari sinar terusan dari tabung sinar katoda (CRT). Sifatnya menjauhi kutub positif. Selain itu, adanya ramalan dari Rutherford bahwa dalam atom tidak hanya partikel negatif dan positif saja. Bagaimanakah Rutherford menyatakan seperti itu? Simak ini


Dari Postingan yang lalu, kita telah mengetahui bahwa elektron ditemukan lewat tabung sinar katoda (Catode Rays Tube). Sinar yang tidak terlihat itu pada mulanya mendekati kutub positif, dan ternyata adalah elektron.
Secara tidak disengaja, muncul sinar terusan. Tetapi menjauhi kutub positif. Karena itu adalah sinar terusan dari sinar elektron, maka besar muatanya sama, hanya saja bernilai positif yaitu + 1,6 x 10-19 C.
Massa Proton nantinya mempengaruhi dalam penentuan massa atom (selain partikel netral). Jadi intinya, proton memiliki berat yang lebih dari elektron, yaitu: 1,67 x 10 -27 kg.

Ramalan Rutherford


Hah? Sejak kapan, ilmuan seperti Rutherford menjadi peramal? Eits... jangan tersentak dulu. itu hanya sebagai guyonan kimia saja.
Baiklah, Ramalan (perkiraan) dari Rutherford ini yang menjadi penemuan partikel netral (tanpa muatan) dalam atom. Dari mana Rutherford mendapat perkiraan ini? Perkiraan ini muncul ketika percobaannya menembakan sinar alpha ke lempeng emas. Namun Efek itu tidak dapat dijelaskan olehnya.

Barulah pada tahun 1932, J. Chadwick menemukan jawabannya. Kronologi kejadiannya simpel, yaitu ketika menembak logam berilium dengan sinar alpha. Chadwick juga meletakkan alat perunut perunut partikel di belakang logam berilium yang tidak sepihak dengan sumber sinar alpha. Hasilnya alat itu tidak menghasilkan apa-apa. Sinar alpha tidak terhalang oleh berilium, tetapi sinar tersebut melemparkan partikel yang tidak bermuatan. Oleh Chadwick dinamainya muatan itu dengan nama Neutron.

Sabtu, 05 September 2009

Penemuan tentang Elektron

Menurut teori Bohr pada postingan yang kemarin, dalam atom terdapat partikel-partikel yang sifatnya positif, negatif dan netral. Namun pada bahasan kali ini akan kita bahas patrikel atom negatif (Elektron).

Elektron pertama kali ditemukan melalui percobaan tabung sinar katoda (Cathode Rays Tube). Pada percobaan itu, terbukti bahwa sinar katoda (yang merupakan sinar yang tidak terlihat) dibelokan ke arah kutub positif pada medan listrik. Artinya, sinar katoda bermuatan negatif, oleh G. J. Stoney diberi nama elektron.

Tahun 1897, Sir Joseph Thomson menemukan harga spesifik elektron yaitu sebesar 1,76 x 108 Coulomb per gram. Kemudian berapakah harga muatannya? Robert Millikan telah menemukan jawabannya. Dalam percobaan tetes minyaknya, ia menemukan bahwa, muatan elektron adalah -1,6 x 10-19 C. Kemudian secara matematis, dapat dihitung massa satu buah elektron 9,11 x 10-31 kg.