Senin, 09 September 2013

Warna Gas, Analisis Nyala, Analisa dengan Mutiara Boraks

Ini adalah posting lanjutan yang lalu. Yang mana?? Postingku yang berjudul Analisis Kualitatif
Kadang-kadang sebuah reaksi menghasilkan gas. Ternyata gas itu ada yang berwarna, ada pula yang tidak. Selain warna, gas juga ditandai dengan adanya bau. Inilah tabel tentang gas-gas itu.
GasWarnadihasilkan dari
NO2coklatreaksi antara nitrit dengan oksidator kuat, atau reaksi antara nitrat dengan reduktor.
Br2coklatreaksi antara ion bromida dengan oksidator kuat
I2ungureaksi antara ion iodida dengan oksidator kuat
Cl2kuningreaksi antara ion klorida dengan oksidator kuat

Gas-gas yang tidak berwarna
Gasindikasi keberadaan gas
O2bara api tambah membara
N2Obara api tetap membara
CO2mengeruhkan air barit (air kapur)[1]
SO2setelah ditambah KI dan Kanji, warna menjadi biru
H2Sbau telur busuk[2]; jika dikenakan timbal asetat warnanya jadi hitam
NH3Bau meransang yang khas[2]

Analisis nyala, beberapa logam ternyata juga memiliki warna. Maka, warna-warna ini dapat kita gunakan sebagai indikator logam-logam itu. Sedikit untuk proses pelaksanaan atau proses percobaan untuk analisis nyala sebagai berikut. Pertama, kita memanaskan kawat platina diatas nyala api. Setelah beberapa saat, kita korekkan kawat platina panas itu ke logam yang mau kita uji. Terakhir, kita membakarnya lagi. Maka, pada api akan muncul warna.
Logamwarna
natriumkuning
kaliumungu[3]
kalsiummerah kekuningan
Stronsiummerah anggur
bariumkuning kehijauan
tembagabiru kehijauan
Antimonabu-abu kehijauan
Timbalabu-abu kebiruan

Yang terakhir kali ini, aku mendengarnya dan baru kali ini aku mendengarnya. Analisa dengan mutiara boraks. Setidaknya aku tulis dulu ya, untuk lebih lanjut tentang bagaimananya di posting yang berikutnya.
Setidaknya, kita mengamati spektrum mutiara dingin dalam api oksidasi[4] (yang dalam tabel disimbolkan dengan d1) dan spektrum mutiara dingin dalam api reduksi [5] (yang dalam tabel disimbolkan dengan d2).
unsurd1d2
Bismuttak berwarnaabu-abu
tembagabirumerah
nikelkuningtak berwarna
mangancoklat kemerahantak berwarna
kromhijauhijau
Aku pikir cukup ya, itu dulu. Terima kasih sudah membaca.

[1] Sedikit pengertian sebenarnya pengeruhan itu merupakan bagian pengendapan, hanya saja belum sampai turun ke bawah. Andai kata itu ditunggu, maka akan timbul endapan CaCO3.

[2] Khusus kedua gas itu, setiap hari manusia memproduksinya. Gas hidrogen sulfida adalah "kentut" kita sendiri :D, dan gas amoniak sebenarnya adalah bau tak sedap setelah kita buang air kecil dan tidak mengguyurnya hingga bersih.

[3] Warna ungu akan terlihat jelas, ketika kita melihatnya dari kaca kobalt.

[4] Cobalah amati kompor gas. Apa warna apinya? Jika berwarna biru, itulah yang disebut api oksidasi. Api oksidasi ini memiliki suhu yang tinggi, lebih tinggi dari api reduksi. Maka dari itu, dalam penerapannya las karbit menggunakan api oksidasi. Karena keuntungannya yang memiliki suhu lebih panas.

[5] Api ini tidak seperti api oksidasi. Api ini lebih rendah suhunya. Dalam kehidupan sehari-hari yang kita lihat sebagai api yang merah atau kuning adalah api reduksi. Maka, banyak jelaga setelah dikenakan api reduksi. Sebab di dalam api reduksi, pembakaran terjadi kurang sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar