Kadang-kadang sebuah reaksi menghasilkan gas. Ternyata gas itu ada yang berwarna, ada pula yang tidak. Selain warna, gas juga ditandai dengan adanya bau. Inilah tabel tentang gas-gas itu.
Gas | Warna | dihasilkan dari |
---|---|---|
NO2 | coklat | reaksi antara nitrit dengan oksidator kuat, atau reaksi antara nitrat dengan reduktor. |
Br2 | coklat | reaksi antara ion bromida dengan oksidator kuat |
I2 | ungu | reaksi antara ion iodida dengan oksidator kuat |
Cl2 | kuning | reaksi antara ion klorida dengan oksidator kuat |
Gas-gas yang tidak berwarna
Gas | indikasi keberadaan gas |
---|---|
O2 | bara api tambah membara |
N2O | bara api tetap membara |
CO2 | mengeruhkan air barit (air kapur)[1] |
SO2 | setelah ditambah KI dan Kanji, warna menjadi biru |
H2S | bau telur busuk[2]; jika dikenakan timbal asetat warnanya jadi hitam |
NH3 | Bau meransang yang khas[2] |
Analisis nyala, beberapa logam ternyata juga memiliki warna. Maka, warna-warna ini dapat kita gunakan sebagai indikator logam-logam itu. Sedikit untuk proses pelaksanaan atau proses percobaan untuk analisis nyala sebagai berikut. Pertama, kita memanaskan kawat platina diatas nyala api. Setelah beberapa saat, kita korekkan kawat platina panas itu ke logam yang mau kita uji. Terakhir, kita membakarnya lagi. Maka, pada api akan muncul warna.
Logam | warna |
---|---|
natrium | kuning |
kalium | ungu[3] |
kalsium | merah kekuningan |
Stronsium | merah anggur |
barium | kuning kehijauan |
tembaga | biru kehijauan |
Antimon | abu-abu kehijauan |
Timbal | abu-abu kebiruan |
Yang terakhir kali ini, aku mendengarnya dan baru kali ini aku mendengarnya. Analisa dengan mutiara boraks. Setidaknya aku tulis dulu ya, untuk lebih lanjut tentang bagaimananya di posting yang berikutnya.
Setidaknya, kita mengamati spektrum mutiara dingin dalam api oksidasi[4] (yang dalam tabel disimbolkan dengan d1) dan spektrum mutiara dingin dalam api reduksi [5] (yang dalam tabel disimbolkan dengan d2).
unsur | d1 | d2 |
---|---|---|
Bismut | tak berwarna | abu-abu |
tembaga | biru | merah |
nikel | kuning | tak berwarna |
mangan | coklat kemerahan | tak berwarna |
krom | hijau | hijau |
[1] Sedikit pengertian sebenarnya pengeruhan itu merupakan bagian pengendapan, hanya saja belum sampai turun ke bawah. Andai kata itu ditunggu, maka akan timbul endapan CaCO3.
[2] Khusus kedua gas itu, setiap hari manusia memproduksinya. Gas hidrogen sulfida adalah "kentut" kita sendiri :D, dan gas amoniak sebenarnya adalah bau tak sedap setelah kita buang air kecil dan tidak mengguyurnya hingga bersih.
[3] Warna ungu akan terlihat jelas, ketika kita melihatnya dari kaca kobalt.
[4] Cobalah amati kompor gas. Apa warna apinya? Jika berwarna biru, itulah yang disebut api oksidasi. Api oksidasi ini memiliki suhu yang tinggi, lebih tinggi dari api reduksi. Maka dari itu, dalam penerapannya las karbit menggunakan api oksidasi. Karena keuntungannya yang memiliki suhu lebih panas.
[5] Api ini tidak seperti api oksidasi. Api ini lebih rendah suhunya. Dalam kehidupan sehari-hari yang kita lihat sebagai api yang merah atau kuning adalah api reduksi. Maka, banyak jelaga setelah dikenakan api reduksi. Sebab di dalam api reduksi, pembakaran terjadi kurang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar