Sabtu, 29 Agustus 2009

Teori Atom Modern Part III

Lagi, oleh Niles Bohr teori atom Rutherford diperbaiki lebih baik. Dasar Bohr menyusun kembali teori atomnya, berdasar pada teori kuantum Plank dan teori Rutherford. Untuk penjelasan selanjutnya silakan klik link ini untuk lebih lanjut.

Teori Atom Bohr


Tahun 1913, Bohr menyempurnakan teori Rutherford dengan mengajukan gagasan model atom sebagai berikut:

  1. Semua elektron pada atom mengelilingi inti pada lintasan (bernama) stasioner. Elektron tidak melepas atau menyerap energi.

  2. Foton akan dilepas elektron (energi), jika elektron berpindah dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkatyang lebih rendah. Elektron akan membutuhkan energi, jika berpindah dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Dengan ini, terlahirlah konsep bilangan kuantum. Bilangan kuantum menggunakan bilangan bulat positif (1, 2, 3, 4, dst).

Kelemahan Teori Atom Bohr


Teori atom ini tidak bisa menjelaskan efek zeeman

Jumat, 28 Agustus 2009

Teori Atom Modern Part II

Selanjutnya adalah Rutherford, Rutherford melakukan percobaan untuk membuktikan kebenaran teori Thomson. Bagaimanakah itu? inilah dia

Teori Atom Rutherford

Rutherford ditemani oleh teman-temanya untuk membuktikan teori Thomson yaitu Reiger, dan Marsden. Mereka melakuakn percobaan dengan menembakan sinar alpha pada lempeng emas (79Au) dengan tebal 4 x 10-5 cm (atau sama dengan kurang lebih 1000 lapis atom) Emas yang tipis ini diletakan antara sumber sinar alpha dengan layar seng sulfida (ZnS). Ternyata terjadi pembelokan sinar, ada yang menembus lempeng logam, ada pula yang memantulkan sinar. Hasil ini akan memperbaiki teori Thomson, yaitu :
  1. Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif (+). Inti atom mengandung hampir seluruh massa atom. Disekitar atom dikelilingi oleh elektron seperti model tata surya.

  2. Semua atom bersifat netral. Karena jumlah proton dan elektronnya sama.
  3. Gaya sentripetal pada elektron terbentuk dari gaya tarik menarik antara elektron dengan inti atom selama mengelilingi inti.

Kekurangan Teori Atom Rutherford

  1. Bertentangan dengan teori gelombang elektromagnet Maxwell. Menurut Maxwell, partikel bermuatan listrik yang bergerak dengan percepatana seperti elektron, akan memancarkan energi radiasi gelombang elektromagnet. Dan selama masih mengelilingi inti, elektron akan mengeluarkan energi secara terus menerus, hingga pada waktunya saat kehabisan energi dan jatuh ke inti. Tetapi, pada kenyataannya tidak.
  2. Teori Rutherford Tidak bisa menjelaskan terjadinya spektrum garis atom hidrogen . Pada kenyataannya spektrum hidrogen bukan spektrum yang kontinyu. Tetepi berupa spektrum garis.

Senin, 24 Agustus 2009

Teori Atom Modern Part 1

Teori atom yang diterangkan Demokritus, adalah ilmu ataom yang menyatakan bahwa semuanya memiliki bagian terkecil dan itu berbeda satu sama lain. Misalnya, atom pada intan dengan atom pada karbon dinyatakan berbeda oleh Demokritus. Namun, oleh ilmuan-ilmuan yang dinyatakan "sayap kiri" oleh Demokritus mencoba mencari tentang kebenaran teori atom klasik yang di bawa Demokritus.


Teori Atom John Dalton


Yang pertama kali adalah John Dalton. Ilmuan Inggris

ini dalam bukunya menyatakan bahwa:


  1. Atom-atom tiap unsur adalah sama, tetapi berbeda dengan atom-atom untuk unsur yang lain. Jadi, untuk teori demokritus di atas, intan dan karbon adalah sebenarnya sama. Sebab intan hanya memiliki kerapatan mulekul yang berbeda.

  1. Atom-atom dari unsur yang berbeda dapat bergabung dengan unsur lain menjadi senyawa kompleks.


Dalam hal ini, menurut Dalton atom adalah netral tidak memiliki muatan.


Teori Atom Thomson


Teori Dalton mulai diragukan sejak ditemukanya elektron sebagai partikel negatif. Disebabkan oleh itu, Joseph Thomson mengajukan model atom dengan bentuk seperti roti kismis.


Pada gambar di atas terdapat sebuah lingkaran besar, dengan di dalamnya lingkaran kecil. Lingkaran besar ini adalah partikel yang bermuatan positif, sedangkan yang ada di dalamnya lingkaran yang kecil-kecil adalah elektron, partikel bermuatan negatif.

Jumat, 07 Agustus 2009

Hidrogen

Hidrogen adalah namaku. Aku ditemukan oleh Henry Cavendish di Inggris tahun 1766. Namaku sebenarnya berasal dari bahasa Yunani : hudor (air) dan gennan (penghasil). Mungkin agak kurang pas ya? Kok bisa? Inilah sebabnya:


Hidrogen sebenarnya berbeda jauh sekali dengan sifat air. Air memadamkan api, sedangkan hidrogen membuat api menyala. Atau akulah yang membuat air. Aku sangat banyak ditemukan di dalam molekul air (H2O). Tidak hanya itu, aku juga banyak ditemukan di daerah pertambangan yaitu antara lain pada sumur-sumur gas dan minyak. Aku juga termasuk bahan pembentuk bintang di jagad raya ini dengan pasokan yang tidak terbatas. Dan menurut catatan manusia, produksi hidrogen di dunia adalah sekitar 350 milyar m3 per tahun.





Oh iya..., di sini adalah profilku:

Nama : Hidrogen
No. Atom : 1
Neutron : 0
Golongan : 1 (IA)
Nama golongan : bukan logam
Periode : 1
Wujud : gas pada suhu 298 K
Warna : tidak berwarna
Titik didih : 20,268 K (-252,870C)
Titik lebur : 14,01 K (-259,140C)
Masa Jenis : 0,08988 gr cm-3

Kandungan hidrogen pada zat-zat lain:
Jagad raya : 7,5 x 105 ppm (ditinjau dari berat)
Matahari : 7,5 x 105 ppm (ditinjau dari berat)
Meteor : 24000 ppm
air laut : 107800 ppm


Aku digunakan untuk pembentukan amonia (NH3), etanol (C2H5OH), asam klorida (HCl), Asam bromida (HBr), dan masih banyak lagi yang sangat membantu manusia. Aku sangat senang membantu manusia, namun sayangnya aku tidak stabil. Karena elektron terluarku hanya 1 dan satu-satunya. Jadi aku sering ditemukan bergabung membentuk ikatan dengan yang lain.



Sekian dari aku, jika ingin tahu aku lagi simak terus web ini.


Minggu, 02 Agustus 2009

Teori-Teori Atom

The simplest thing. Maybe that is the problem for many people that life in before Christ century. Orang-orang yang hidup sebelum Kristus, mengganggap bahwa kita manusia hidup tergantung oleh alam. Namun kita juga bisa mempengaruhinya. Para pemikir zaman itu, beranggapan bahwa unsur-unsur yang ter-simpel hanya ada 4, yaitu api, air tanah, dan udara (Aristoteles).



Pengertian Aristoteles tentang unsur paling sederhana ditentang oleh Demokritus (460-370 B.C.). Demokritus mengibaratkan bahwa unsur yang paling simpel seperti sebuah roti yang dipotong-potong menjadi sangat kecil, sehingga sampai tidak bisa dilihat. Demokritus memberi nama unsur yang simpel itu atom.


Secara harafiah, kata "atom" terdiri atas: a yang artinya tidak, dan tomos yang artinya terbagi. Jadi, atom adalah bagian yang paling sederhana dari suatu benda yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dan ukuranya sangat kecil, sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.