Sabtu, 04 Januari 2014

Lemak-Bagian 2

Selanjutnya pada bagian ke-2 ini akan aku isi tentang lemak secara lebih jauh. Kira-kira apa ya? Menurutmu apa? Malah balik nanya sih? yang akan kita bahas kali ini adalah klasifikasi lemak. Tetapi sebelumnya, lemak yang juga disebut trigliserida.
Trigliserida sebetulnya merupakan ester dari alkohol polivalen. Meskipun tidak selamanya polivalen. Struktur umumnya adalah sebagai berikut.
Pada gambar tertera R. Di situ terdapat R1, R2, R3 dan R saja; itu merupakan bagian dari asam lemak. Pada gambar juga sudah tertera tulisan trigliserida sederhana dan trigliserida campuran maksudnya ada yang masing-masing R memiliki panjang rantai karbon yang sama ada pula yang berbeda. Pembahasan itu akan dibahas nanti. R pada gambar merupakan bagian dari asam lemak, bukan merupakan asam lemaknya. Sebab asam lemak termasuk bentuk dari asam karboksilat. Nah..., asam lemak umumnya memiliki jumlah atom karbon yang genap. Mengapa demikian? Karena sintesisnya menggunakan bahan baku asetil koenzim-A.
Gambar di atas adalah struktur dari asetil koenzim-A. Biasanya struktur di atas cukup disingkat dengan menggambar struktur asetil dan -SCoA. Seperti yang kamu ketahui bahwa gugus asetil adalah gugus yang memiliki atom karbon dua, inilah sebabnya mengapa asam lemak pada umumnya beratom genap. Asetil koenzim-A dalam sintesisnya berjajar dan bereaksi melepaskan asam koenzim-A. Karena berjajar dua dua, maka sudah pasti memiliki jumlah atom karbon yang genap. Untuk sintesisnya, selanjutnya akan aku tulis tahun depan.

Asam lemak disintesis secara alamiah dalam tubuh setiap makhluk hidup. Maka kita dapat mengisolasinya, karena sumbernya yang melimpah. Sekarang, apakah hanya dari trigliserida saja kita dapat mendapatkan asam lemak?
Perlu kita ketahui bahwa asam lemak didapat dari proses hidrolisis. Tidak hanya trigliserida saja yang dihidrolisis tetapi juga wax (lilin).

Hidrolisis Trigliserida Dalam hidrolisis, perlu kita ingat bahwa reagen penyerangnya adalah air. Namun, lajunya terhitung lambat. Sehingga reaksi harus berjalan dalam medium asam.

Wax merupakan ester tunggal. Maksudnya hanya terdiri dari satu gugus ester saja. Hidrolisis wax dengan lemak, sama-sama meghasilkan asam lemak, dengan perbedaannya yaitu gliserol untuk hasil hidrolisis lemak dan alkohol mono hidroksi untuk hasil hidrolisis wax. Proses reaksinya sama dengan yang diatas.

Lemak merupakan senyawa yang dapat dihidrolisis, maka lemak juga dapat dibagi menjadi 3 klasifikasi menurut hasil hidrolisisnya. Ada yang disebut sebagai lemak sederhana, yakni lemak yang hasil hidrolisisnya adalah gliserol dan asam lemak. Yang kedua lemak majemuk. Lemak majemuk itu lemak yang hasil hidrolisisnya adalah asam lemak dan senyawa lain selain asam lemak. Yang ketiga adalah turunan dari lipida.

Sebetulnya, lemak sederhana sudah dibahas dalam postingan ini. Jadi untuk postingan berikutnya akan dibahas yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar