Minggu, 08 Desember 2013
Pelarutan Sampel dan Disosiasi Elektrolit
Sabtu, 07 Desember 2013
Lemak-Bagian 1
Saatnya untuk posting lagi. Kali ini membahas tentang lemak. Bicara tentang lemak, apa yang ada di dalam pikiranmu? Gemuk, dihindari, membuat badan besar, diet, membuat makanan gurih. Banyak dan macam-macam pikiran kan?! Tetapi kita tidak akan membicarakan tentang seberapa banyak orang makan makanan yang mengandung lemak. Kita sendiri akan bicara tentang lemak.
Lemak sering disebut lipida. Lemak itu senyawa organik yang ada di alam, secara struktur merupakan ester dari alkohol polivalen dengan asam lemak. Nah, alkohol polivalen itu adalah alkohol yang memiliki gugus hidroksi yang lebih dari satu. Lemak tidak larut dalam air, tetapi lemak larut dalam pelarut-pelarut organik. Sedikit contoh dengan pelarut organik, yaitu karbon tetraklorida, aseton, kloroform, etanol, dan lain sebagainya.
Menurutmu mengapa ya, lemak itu tidak larut dalam air? Kurang lebihnya penjelasannya seperti ini, coba perhatikan struktur ini.
Perlu diingat bahwa di air memiliki ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen adalah ikatan yang lemah, sama seperti ikatan Van der Waals. Suatu saat aku akan menulis tentang ikatan kimia. Kembali ke ikatan hidrogen, ikatan hidrogen adalah ikatan lemah antar atom dalam molekul yang memiliki perbedaan keelektronegatifitasan yang besar. Sehingga terjadilah tarik-menarik antara dua molekul itu. Baik itu sedikit tentang ikatan hidrogen. sekarang kembali ke struktur di atas. Memang disitu terdapat oksigen yang memiliki tingkat keelektronegatifitas yang tinggi. Tetapi tetap saja tidak dapat larut dalam air. Hal ini disebabkan rantai karbon yang panjang dan meruah. Rantai yang mana, sih? Yang itu lho. yang sebelah gugus karbonil. Itulah yang membuatnya sukar larut dalam air.
Dalam tubuh, lemak berfungsi sebagai penyusun struktur sel, cadangan makanan, vitamin dan sebagai hormon. Lemak dan minyak itu berbeda, secara mudahnya minyak pada suhu kamar berwujud cair sedangkan lemak berwujud padat. Kok, begitu ya? Iya, lemak mengandung asam lemak yang jenuh dan minyak tidak mengadung asam lemak jenuh. Kejenuhan minyak dilihat dari banyak sedikitnya ikatan rangkap yang ada pada asam lemak itu. Jika memiliki ikatan rangkap berarti asam lemak itu tidak jenuh. Dari sumbernya, asam lemak jenuh umumnya bersumber pada lemak hewan sedangkan lemak tak jenuh bersumber pada tumbuhan.
Silakan baca lebih lanjut Lemak bagian 2.
Selasa, 29 Oktober 2013
Latihan Soal I
Minggu, 13 Oktober 2013
Reaksi Substitusi
Kamis, 26 September 2013
Salah Kaprah dalam Perhitungan Kimia
Sebagai Universitas Konservasi, kita juga menggunakan media sosial internet untuk pembelajaran, terutama untuk sharing. Suatu hari, aku membuka Facebook dan menemukan file, milik Pak Mohammad Alauhdin (scopus profile | ORCID) yang menurutku menarik. File ini mengejutkanku, sebenarnya. Akupun berpendapat bahwa file yang ditulis itu ada benarnya juga. Penasarankah kamu? Berikut adalah isi file-nya.
Senin, 09 September 2013
Warna Gas, Analisis Nyala, Analisa dengan Mutiara Boraks
Kadang-kadang sebuah reaksi menghasilkan gas. Ternyata gas itu ada yang berwarna, ada pula yang tidak. Selain warna, gas juga ditandai dengan adanya bau. Inilah tabel tentang gas-gas itu.
Kamis, 05 September 2013
Analisis Kualitatif
Hari ini, kita mulai serius dengan Kimia Analisa. Seperti dalam postingan yang lalu, bahwa Kimia Analisis terbagi menjadi kimia analisa kualiatif dan kimia analisa kuantitatif.