Jumat, 17 Januari 2014

Prinsip Dasar Kimia Polimer - Bagian 2

Baik, sampailah kita ke bagian yang kedua. Aku membaginya menjadi dua karena aku tidak ingin membuat posting yang terlalu panjang. Sebab menurutku akan membuatmu bosan. Lagi pula orang akan malas membacanya, iya kan? Nah.., mari kita tengok, sampai mana materi kita.

Sabtu, 11 Januari 2014

Prinsip Dasar Kimia Polimer - Bagian 1

Selamat Tahun Baru 2014 ya untuk semua pembaca sekalian. Sebetulnya posting tentang lemak itu direncanakan terbit sebelum tahun 2014. Namun ternyata tidak bisa terbit pada akhir tahun itu. Yah.., hal itu dikarenakan kesibukanku di akhir tahun. Ya.., yang natalan, yang nge-trip, yang Sidang Awal Tahun, yang belajar untuk Ujian, dan lain sebagainya. Sedikit cerita saja, saya memang senang belajar. Sebab saya pikir, belajar itu tiada henti. Bahkan sampai tua-pun masih harus belajar. Itu sudah terbukti dengan ayahku. Lho?! malah ngomongin belajar. :D

Sabtu, 04 Januari 2014

Lemak-Bagian 2

Selanjutnya pada bagian ke-2 ini akan aku isi tentang lemak secara lebih jauh. Kira-kira apa ya? Menurutmu apa? Malah balik nanya sih? yang akan kita bahas kali ini adalah klasifikasi lemak. Tetapi sebelumnya, lemak yang juga disebut trigliserida.

Minggu, 08 Desember 2013

Pelarutan Sampel dan Disosiasi Elektrolit

Sebelum mempelajari disosiasi elektrolit, kita patut mengetahui apa yang disebut larutan. Apa yang disebut larutan itu? Larutan adalah hasil yang homogen yang diperoleh bila suatu zat terlarut dilarutkan dalam pelarut. Secara garis besar, pelarut dibagi menjadi dua yaitu pelarut polar dan pelarut non polar. Sifat dari pelarut hanya melarutkan yang sifatnya sama. Salah satu contoh pelarut yang paling mudah didapat adalah air. Air adalah pelarut polar, sebab air dapat melarutkan senyawa-senyawa polar. Pelarut non polar, juga hanya dapat melarutkan zat-zat non polar. Contoh dari pelarut non polar adalah benzena, toluena, aseton dan lain sebagainya. Tetapi, di sini kita tidak membahas tentang pelarut non polar.

Sabtu, 07 Desember 2013

Lemak-Bagian 1

Saatnya untuk posting lagi. Kali ini membahas tentang lemak. Bicara tentang lemak, apa yang ada di dalam pikiranmu? Gemuk, dihindari, membuat badan besar, diet, membuat makanan gurih. Banyak dan macam-macam pikiran kan?! Tetapi kita tidak akan membicarakan tentang seberapa banyak orang makan makanan yang mengandung lemak. Kita sendiri akan bicara tentang lemak.

Lemak sering disebut lipida. Lemak itu senyawa organik yang ada di alam, secara struktur merupakan ester dari alkohol polivalen dengan asam lemak. Nah, alkohol polivalen itu adalah alkohol yang memiliki gugus hidroksi yang lebih dari satu. Lemak tidak larut dalam air, tetapi lemak larut dalam pelarut-pelarut organik. Sedikit contoh dengan pelarut organik, yaitu karbon tetraklorida, aseton, kloroform, etanol, dan lain sebagainya.

Menurutmu mengapa ya, lemak itu tidak larut dalam air? Kurang lebihnya penjelasannya seperti ini, coba perhatikan struktur ini.

Perlu diingat bahwa di air memiliki ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen adalah ikatan yang lemah, sama seperti ikatan Van der Waals. Suatu saat aku akan menulis tentang ikatan kimia. Kembali ke ikatan hidrogen, ikatan hidrogen adalah ikatan lemah antar atom dalam molekul yang memiliki perbedaan keelektronegatifitasan yang besar. Sehingga terjadilah tarik-menarik antara dua molekul itu. Baik itu sedikit tentang ikatan hidrogen. sekarang kembali ke struktur di atas. Memang disitu terdapat oksigen yang memiliki tingkat keelektronegatifitas yang tinggi. Tetapi tetap saja tidak dapat larut dalam air. Hal ini disebabkan rantai karbon yang panjang dan meruah. Rantai yang mana, sih? Yang itu lho. yang sebelah gugus karbonil. Itulah yang membuatnya sukar larut dalam air.

Dalam tubuh, lemak berfungsi sebagai penyusun struktur sel, cadangan makanan, vitamin dan sebagai hormon. Lemak dan minyak itu berbeda, secara mudahnya minyak pada suhu kamar berwujud cair sedangkan lemak berwujud padat. Kok, begitu ya? Iya, lemak mengandung asam lemak yang jenuh dan minyak tidak mengadung asam lemak jenuh. Kejenuhan minyak dilihat dari banyak sedikitnya ikatan rangkap yang ada pada asam lemak itu. Jika memiliki ikatan rangkap berarti asam lemak itu tidak jenuh. Dari sumbernya, asam lemak jenuh umumnya bersumber pada lemak hewan sedangkan lemak tak jenuh bersumber pada tumbuhan.

Silakan baca lebih lanjut Lemak bagian 2.